Kader dakwah itu memiliki kepahaman yang utuh, paham akan
falsapah dasar perjuangan, paham akan nilai-nilai yang diperjuangkan, paham
akan cita-cita yang hendak dicapai, paham jalan yang harus dilaului.
Kader dakwah memiliki pemahaman yang konferenship, paham
akan tahap-tahap untuk merealisasikan tujuan paham akan konsekuensi setiap
tahapan, paham akan logika tentang yang menyertai setiap tahapan, paham bahwa di
setiap tahapan dakwah memiliki tingkat resiko yang berlainan. Kepahaman kader
dakwah terus berkembang.
Benarkah kita kader dakwah ?
Kader dakwah itu memiliki keikhlasan yang tinggi, ikhlas
artinya bekerja hanya untuk Allah semata, bukan untuk kesenangan diri sendiri. Sangat
banyak godaan di sepanjang perjalanan dakwah. Baik berupa harta, kekuasaan dan
godaan syahwat terhadap pasangan jenis.
Hanya keikhlasan yang membuat para kader bisa bersikap
dengan tepat mengahdapi segala bentuk godaan dan dinamika dakwah. Sangat banyak
peristiwa di sepanjang perjalan dakwah yang menggoda para kader untuk
meninggalkan jalan perjuangan. Ikhlas adalah penjaga keberlanjutanan dakwah.
Benarkah kita kader dakwah ?
Kader dakwah itu memiliki amalan yang berkesinambungan. Amalan
dalam dakwah bukanlah jenis amal yang setengah-setengah, buaka jenis amalan
sporadis dan tanpa perencanaan. Sejak dari perbaikan diri dan keluarga hingga
upaya perbaikkan masyarakat bangsa negara bahkan dunia.
Amal dalam dakwah memiliki tahapan yang jelas, memiliki
tujuan yang asti, memeiliki orientasi yang hakiki, kader dakwah tidak hanya beramal disatu marhalah
dan meninggalkan marhalah yang lainnya,
kader dakawah selalu mengikuti mihwar dalam dakwah,karena itulah amal
yang harus dilalui untuk meretas peradaban.
Benarkah kita kader dakwah ?
Kader dakwah itu memiliki etos jihad yang abadi. Jihad daam
bentuk kesungguhan, keseriusan, dan kedesiplinan dalam menggapai visi dakwah yang
hakiki, kesungguhan membela hak-hak umat, kesungguhan mendidik masyarakat,
keseriusan mengusahakan kesejahteraan masyarakat, kedisiplinan mebersamai dan menyelesaikan
persoalan kehidupan yang semakin kompleks.
Kader dakwah harus memberikkan kesungguhan dalam
menajalankan semua agenda dakwah, hingga menhasilkan produktivitas yang
paripurana, dilahan apapun mereka bekerja. Itulah makna jihad dalam konteks
perjalanan aktivitas dakwah
Benarkah kita kader dakwah ?
Kader dakwah itu memiliki pengorbanan yang tak terhingga
nilainya. Dakwah tidak mungkin akan bisa dijalankan tanpa pengorbanan. Sejak dari pengorbanan
harta waktu, tenaga, pikiran, fasilitas, hingga pengorabanan jiwa. Rasa lelah,
rasa jenuh. Rasa letih selalu mendera jiwa raga, kesenangan diri telah
dikorbankan demi tetap berjalannya roda dakwah.
Aktivitas dijalani sejak berpagi-pagi hingga malam hari. Kadang
harus bermalam hingga beberapa lamanya, kadang harus berjalan pada jarak yang
tak terukur jauhnya, kadang harus memberikkan kontribusi harta pada kondisi yang belum mapan dari segi
ekonomi. Pengorbanan tanpa jeda, itulah ciri kader dakwah yang setia.
Benarkah kita kader dakwah ?
Kader dakwah itu memiliki ketaatan kepada prinsip,
keputusan organisasi, dan kepada pemimin. Prinsip-prinsip dalam dakwah harus
dilaksanakan dengan penuh ketaatan. Taat kepada pondasi manhaj adalah bagian penting yang akan
mengahantarkan dakwah pada tujuan nya yang mulia.
Taat kepada keputusan organisasi merupakan syarat agar
kegiatan dakwah selalu terbingkai dalam sistem amal jama’i. Taat kepada
pemimpin merupakan tuntunan agar pergerakkan dakwah berjalan secara efektif
pada upaya penacapaina tujuan. Ketaaantan bukan hal-hala yang pendapat
pribadi, namun tetap taat terhadap
keputusan wlaupun bertentangan dengan pendapat sendiri.
Benarkah kita kader dakwah ?
Kader dakwah itu memiliki keteguhan tiada henti. Kader dakwah
harus selalu tegar di jalan dakwah, karena perjalanan amatlah panjang dengan berbagai gangguan dan
tantangan yang menyertainya. Teramat banyak aktivis dakwah semasa, dimana
mereka memiliki semangat yang menyala pada suatu ketika,
namaun padam seiring berjalannya usia.
Ada yang tahan tatkala mendapat ujian kekurangan harta,
namun gugur saat berada dalam keberlimpahan harta dunia. Ada yang tegar saat
dakwah dilakukan dijalanan, namun tidak tahan saat berada dipucuk kekuasaan. Kader
dakwah harus berada di pucuk kemampuan untuk selalu bertahan.
Benarkah kita kader dakwah ?
Kader dakwah itu memilik kemurnian dan kebersihan dalam
orientasi aktivitasnya. Sangat banyak faktor yang mengotroi kebersihan orientasi
dakwah. Ada kekotoran cara mencapai tujuan, ada kekotoran dalam usaha
mendapatkan harta. Ada kekotoran dalam langkah menggapai kemenangan.
Kader dakwah harus selalu menjaga kemurnian orientasinya,
tidak berrpaling dari kebenaran, tidak beranjak dalam kekotoran karena dakwah
memilik visi yang berisih, sehingga harus dicapai dengan langkah dan usaha yang
bersih pula.
Benarkah kita kader dakwah ?
Kader dakwah itu memiliki solidaritas, persaudaraan dan
kebersamaan yang tinggi. Ukhuwah adalah sebuah tuntutan dlam menjalankan agenda
dakwah. Semakin besar tantangan dihadapi dalam perjalanan dakwah, harus semakin
kuat pula ikatan ukhuwah di antara palakunya. Kader dakwah saling mencintai
satu dengan yang lainnya, saling mendukung, saling menguatkan, saling meringankan
beban, saling membantu keperluan saling berbagi dan mencukupi. Kader dakwah
tidak mengobarkan dendam, iri dan benci. Kader dakwah selalu membawa cinta, dan
menyuburkan dakwah dengan sentuhan cinta.
Benarkah kita kader dakwah ?
Kader dakwah itu memiliki tingkat kepercayaan yang tak tertandingi. Berjalan pada
rentang waktu yang sangat panjang, dengan tantangan yang semakin kuat menghadang,
menghajatkan tingkat kepercayaan prima antara satu dengan yang lainnya.
Berabagai isu, bebrbagia fitnah, berbagai tuduhan tak
akan menggoyahkan keperycayaan kader dakwah kepada para para pemimpin dan
sesama kader dakwah. Berbagai caci maki, berbagai lontaran benci, berbagai
pelampiasan kesumat, tak akan mengkerdilkan kepercayaan kader terhadap langkah dakwah yang telah dijlaninya.
Jadi, benarkah kita kader dakwah ?
Jawabnya ada pada antum/antumna sendiri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar